Selasa (4/9), bertempat di Ecopa Arena, Prefektur Shizuoka, kompetisi “Student Formula Japan 2018” resmi dimulai. Kompetisi tersebut merupakan kompetisi Mobil Formula yang dikhususkan dan diikuti oleh mahasiswa dari mancanegara yang terdiri dari 98 Tim. Bimasakti Racing Team UGM dengan BM-7-nya meupakan salah satu perwakilan Indonesia bersama dengan 5 universitas lainnya. Di hari pertama, seluruh tim melakukan registrasi dan Technical Inspection. Namun, beberapa kegiatan di hari pertama harus ditunda karena adanya badai taifun yang melanda wilayah Jepang. Badai tersebut menyebabkan banyaknya Tim yang tidak bias menyelesaikan Technical Inspection di hari pertama dan hal itu menghambat Tim Bimasakti untuk bisa lulus inspeksi dengan cepat, karena banyak tim lain yang sesegera mungkin menyelesaikan Technical Inspection.

Di hari kedua, Tim menyusun strategi agar bias memperoleh empat stiker inspeksi (sebagai tanda lulus Technical Inspection) sebagai syarat untuk bias mengikuti Dynamic Events. Dengan strategi yang matang akhirnya Tim bias memperoleh tiga dari empat stiker inspeksi. Stiker pertama adalah tanda lolos “Scrutineering”,dengan mudahnya Tim berhasil mendapat stiker kelulusan ini dan dilanjutkan dengan pengujian kapabilitas driver (Driver Egress). Dimana driver harus mampu keluar dari mobil dengan waktu maksimal lima detik dan Adrianus Prabowo sebagai salah satu driver BM-7 berhasil mencatatkan waktu yang impresif dengan 3,02 detik. Setelah dapat stiker pertama, dilanjutkan dengan pengujian Tilt and Weight. Mobil BM-7 berhasil masuk ke jajaran 10 mobil teringan denganberat 203 kg. Setelah mendapat dua stiker, tim semakin bersemangat untuk bias menyelesaikan tahap Technical Inspection secepat mungkin. Dilanjutkan dengan stiker ketiga, yaitu Noise test, di mana mobil tidak boleh memiliki suara (kebisingan) yang terlalu tinggi dan BM-7 berhasil memperolehnya. Namun, satu stiker lagi yaitu Brake Test belum bias diraih karena kondisi cuaca yang kurang mendukung. Bersamaan dengan Technical Inspection, seluruh tim ditantang untuk menguasai proses pembuatan beserta detail biaya manufaktur dari seluruh komponen dan assembly yang digunakan mobil. Event lain pada saat itu yang juga diikuti adalah Business Presentation. Di mana dua perwakilan tim (Nadia dan Bilan) diharuskan mempresentasikan ide terbaik untuk mengembangkan manufaktur mobil dalam skala industri.

Hari ketiga diawali dengan Brake Test sebagai inspeksi terakhir. BM-7 berhasil lolos Brake Test dengan lancer dan resmi dinyatakan dapat mengikuti Dynamic Event. Untuk mengefisienkan waktu, tim memutuskan untuk langsung mendafta rAcceleration Event, di mana Rifqi Dwantara sebagai driver berhasil mencatatkan waktu 6,359 detik. Kemudian pada Skid Pad Event yang menjadi salah satu keunggulan BM-7, Made Bilan berhasil meraih catatan waktu 5,134 detik yang juga mengantarkan Tim Bimasakti menduduki posisi 10 besar di event Skid Pad. Di hari yang sama, sebagai salah satu syarat kualifikasi untuk mengikuti Endurance Event, Bimasakti mengikuti Autocross Event. Driver ketiga tim Hanif Adyatma menyelesaikan lap dua dengan waktu 1 menit 2 detik. Dengan hasil tersebut Bimasakti dinyatakan lolos ke Endurance Event. Adapun mobil harus mampu menyelesaikan 20 lap dengan dua driver yang akan diambil waktu total untuk menentukan tim terbaik.

40176

Di hari terakhir,  Tim Bimasakti berhasil menyelesaikan Endurance Event dengan best lap 1 menit 12 detik dan merupakan yang tercepat di antara seluruh tim Indonesia. Capaian tersebut merupakan salah satu target tim di tahun ini.

Pada tahun 2018 ini, Tim Bimasakti UGM telah mencetak sejarah baru di kompetisi Student Formula Japan dengan menyapu bersih dua penghargaan sekaligus. Tim Bimasakti UGM berhasil menjadi 3rd Place Business Presentation Category dan Tim Bimasakti UGM juga berhasil mendapatkan JAMA Chairman Award, di mana penghargaan tersebut diberikan kepada Tim yang mampu menyelesaikan seluruh rangkaian kompetisi tanpa dikenai penalty oleh panitia. Di samping dua penghargaan tersebut, Tim Bimasakti berhasil menjadi Top 10 in Skid Pad Event di mana hal tersebut merupakan salah satu target dari Tim Bimasakti UGM. Tim Bimasakti juga mendapat 1st Place Endurance Event from Southeast Asia. Penghargaan-penghargaan tersebut merupakan yang pertama untuk tim setelah 7 kali mengikuti Student Formula Japan. “Tentunya hal ini menjadi bukti kerja keras yang telah dilakukan tim selama hampir 1 tahun. Semoga prestasi ini menjadi pemantik semangat bagi tim untuk berprestasi kedepannya” kata Fajar Danda sebagai kapten tim 2018.

(Fandi, Propulsi 2018)