Secara tidak sadar, dalam hidup ini sebenarnya kita sering sekali ditantang untuk menjadi seorang pemenang. Banyak sekali persoalan dalam hidup yang harus kita taklukan agar kita bisa memenangkan hidup kita sendiri. Tak mudah memang, namun apalagi yang akan kita lakukan jika kita tidak berusaha memenangkan hidup kita? Apakah kita akan menyerah begitu saja?
Orang berkata bahwa juara adalah hasil dari 90% usaha dan 10% talenta, cuma itu saja? Ada beberapa hal yang perlu kita lakukan untuk menjadi juara dalam hidup kita.
- Tujuan.
Setiap pemenang pasti memiliki tujuan yang jelas, sehingga dia tidak kebingungan dengan langkah yang diambil dan juga tidak mudah putus asa jika banyak rintangan yang menghalang.
- Usaha
Hal ini tentunya menjadi bagian yang paling penting, apalagi usaha yang dilakukan secara rutin dan terus ditingkatkan. Latihan juga termasuk usaha yang bisa dilakukan sebelum bertanding.
- Motivasi
Hal terakhir yang dibutuhkan oleh seorang pemenang adalah motivasi. Motivasi sangat mempengaruhi jalan seseorang kedepannya, apalagi ketika banyak godaan dari tempat lain atau ketika kita mulai kehilangan arah dan tujuan kita. “Always remember why you started in the first place.”
- Dukungan
Juara bukanlah predikat yang bisa didapatkan seorang diri saja. Dukungan dari banyak pihak juga membantu mendapatkan predikat itu. Orang tua, teman, dan faktor pendukung yang lain juga ikut ambil bagian dalam meraih predikat tersebut. “Treat them good, they’ll treat you better.”
Klise memang, tapi hal-hal kecil seperti ini perlu untuk kita review agar kita tetap ingat apa-apa saja yang perlu kita siapkan untuk menjadi seorang pemenang. Karena seorang pemenang tak akan melewatkan hal sekecil apapun.
Begitu juga dengan Keluarga Mahasiswa Teknik Mesin UGM yang baru saja memperoleh predikat juara umum dan best supporter ajang Teknisiade 2016 kemarin membuktikan bahwa diperoleh dengan kombinasi dari semuanya itu. Hal terpenting yang tidak boleh dilupakan adalah mempertahankan predikat juara itu sendiri. Semoga dengan diraihnya predikat ini, tidak membuat lengah diri kita sendiri, dan terus memacu semangat kita dalam memperjuangkan predikat agar tetap disandang oleh Teknik Mesin UGM.
(dhan/ Propulsi 2016)