“Gadis yang pikirannya sudah dicerdaskan, pemandangannya sudah diperluas, tidak akan sanggup lagi hidup di dalam dunia nenek moyangnya.”-R.A.Kartini.

Sebuah pemikiran ekstrem untuk seorang wanita 20 tahun di tahun 1900 an. Maklum saja, saat itu posisi wanita pribumi berada di kasta sosial yang berbeda dengan pria. Bersekolah saat itu menjadi barang yang mewah bagi para wanita, dan mungkin tidak akan didapatkan Kartini jika ia tidak terlahir dari keluarga bangsawan. Pendidikan ini yang sedikit banyak menghasilkan berbagai pemikiran “Anti Mainstream” yang lahir dari seorang kartini. Sebuah pemikiran yang mampu mendobrak kasta sosial seorang wanita pada zaman itu. Hingga lahirnya kata “Emansipasi” dari seorang kartini yang membuat setiap 21 April diperingati sebagai hari Kartini.

 

Keluarga Mahasiswa Teknik Mesin UGM tentu tidak ingin melewati begitu saja momentum ini. Jurusan yang terkenal dengan jumlah wanita yang jauh lebih sedikit dari pria ini pada Senin, 23 April 2018 berhasil menyelenggarakan Event memperingati hari Kartini. Berlokasi di Sekretariat KMTM UGM, acara ini diperuntukkan untuk seluruh Mahasiswa Teknik Mesin UGM.

Labib Alif I selaku ketua KMTM UGM tahun 2018 membuka langsung acara ini dengan sambutan yang ia berikan. Acara dilanjutkan dengan perlombaan memasak antar angkatan yang diikuti Mahasiswa Teknik Mesin angkatan 2015, 2016 dan 2017. Antuasiasme yang luar biasa dari masing masing angkatan membuat perlombaan yang sejatinya diperuntukkan untuk 3 orang ini dikerjakan oleh satu angkatan. Acara kemudian berlanjut dengan lomba rias dengan masing masing angkatan mengirimkan perwakilannya. Satu hal yang membedakan perlombaan merias dalam acara Teknik Mesin UGM adalah orang yang dirias kali ini adalah seorang pria. Para Srikandi (sebutan untuk mahasiswa Teknik Mesin) kali ini bertugas untuk merias dengan kondisi mata tertutup. Setelah dua perlombaan selesai dilaksanakan, masing masing “Pria” yang sudah dirias tadi dilombakan dalam ajang Fashion Show. Terakhir, acara ditutup dengan pembacaan para pemenang. Lomba Merias dimenangkan oleh Angkatan 2014, sedangkan angkatan 2017 berhasil menyabet gelar juara di perlombaan memasak. Di akhir acara, dilangsungkan pemberian bunga kepada para Srikandi Mesin yang sudah tampil cantik dengan kebaya yang mereka kenakan.

“Acara ini terselenggara untuk memperingati hari Kartini dan didedikasikan khusus untuk para Srikandi Mesin. Acara yang berada di bawah divisi humas Internal ini juga bertujuan untuk merekatkan hubungan antar angkatan di Keluarga Mahasiswa Teknik Mesin UGM. Harapannya acara ini dapat terus terselenggara setiap tahunnya dengan berbagai inovasi lomba yang lebih menarik sehingga antusiasme dalam acara Kartinian ini dapat terus terjaga”-Kevin Mahardhika (Teknik Mesin 2016), Ketua panitia Kartinian KMTM.

 

Pemikiran seorang Kartini memang tidak habis ditelan waktu. Sebuah pemikiran yang telah membuat wanita beranjak dari status sosial yang telah lama merekat dalam diri mereka.

Semoga semangat Kartini akan terus berlanjut, bukan hanya disetiap tanggal 21 April namun semangat itu akan terus menyala hingga 364 hari setelahnya.

 

Selamat Hari Kartini untuk semua wanita di Indonesia.

 

Untuk Para Srikandi Mesin, “Janganlah merasa menjadi minoritas, karena kalian adalah sebuah prioritas bagi kami”.

 

(Akbar Indria W/Propulsi 2018)

1524625442026

 

1524625445269

 

1524625450656

 

1524625452679

 

1524625456594

 

1524625458721

 

1524625461118