Yogyakarta- Sekali dayung dua tiga pulau terlampaui, merupakan peribahasa yang cocok untuk menggambarkan keberhasilan seorang Arief Faqihudin dan tim dalam menjuarai lomba ESPRIEX Business Contest Model 2017 di Kota Malang, Jawa Timur. Ia yang notabene seorang engineer yang biasa berkutat dengan desain dan perhitungan matematik menjadi juara pertama dalam lomba business model dengan mengandalkan ide yang telah ia lombakan sebelumnya di Hongkong dalam Asia Social Innovation Awards 2016 yaitu inovasi pada  bidang kesehatan bernama COASS yang merupakan platform yang mempertemukan antara koas atau co-assistant dengan pasiennya. ESPRIEX Business Model Contest merupakan sebuah kompetisi business model canvas yang diselenggarakan oleh Harvard University, Stanford University, dan Brigham Young University sebagai salah satu seleksi regional untuk kompetisi yang lebih besar lagi yaitu International Business Model Competition 2017 yang akan diselenggarakan Sillicon Valey, USA.

61683

Pencapaian yang ia raih kali ini bukanlah sesuatu yang mudah, perlu perjuangan yang memang ia akui sendiri karena ia dan tim berhasil merangkak dari 627 tim yang berkompetisi menjadi 181 tim se-ASEAN tersisa yang berhak melanjutkan ke langkah selanjutnya lalu setelah proses yang ia lalui, mereka mendapatkan tiket semifinal bersama dua puluh empat tim lainya hingga akhirnya berhasil menyabet juara pertama yang nantinya akan mewakili ASEAN di International Business Model Competition 2017 (IBMC) di Sillicon Valey, USA  setelah mengalahkan empat tim lainya yang berhasil maju ke babak final.

Pada lomba kemarin, tepatnya di laksanakan pada 21-22 Mei 2017 yang berlokasi di Kota Malang ia mengaku mengahadapi saingan-saingan dari ASEAN yang sudah lebih awal berjalan daripada mereka namun karena kepercayaan terhadap ide mereka yang valid terhadap permasalahan yang ada dan bussines model yang memang baik, juara pertama sudah mantap mereka pegang.

61684

untuk nge-solve suatu permasalahan tidak harus melihat background kamu apa. Gak harus anak mesin nge-solve terus masalah mesin. Banyak bidang lain yang butuh engineering. Disini aku ingin menemukan solusi permasalahan dunia pendidikan kedokteran gigi yang belum ada solusinya sama sekali” kata Arief Faqihudin yang timnya didukung secara pasti oleh Universitas Gadjah Mada, ketika ditanya mengapa seorang  engineer berani eksis dalam kompetisi bisnis.

61685

(bdz/Propulsi 2017)

Leave a Reply

Your email address will not be published.