Yogyakarta – Menuju hari bersejarahnya KAMIGAMA (Keluarga Alumni Teknik Mesin Gadjah Mada) bersama DTMI dan mahasiswa Teknik Mesin menyelenggarakan Career Talkshow with Alumni. Pada tanggal 21 November 2015, tepat satu hari sebelum KAMIGAMA berumur satu tahun kegiatan ini diselenggarakan di Kampus DTMI (Departemen Teknik Mesin dan Industri) dengan mengundang Alumni Teknik Mesin UGM dari berbagai sektor dan generasi guna membuka wawasan dan menjelaskan proses dari masing-masing individu hingga dapat menjadi seperti saat ini kepada Mahasiswa Teknik Mesin UGM.

Acara career talkshow with Alumni ini dihadiri oleh 4 Alumni Teknik Mesin UGM dan dimoderatori oleh Fadhli Akbar (Teknik Mesin 2012 yang juga ketua KMTM UGM). Di kalangan muda, hadir Mas Rizky Muhamad R. (M11 yang menjadi Mahasiswa Berprestasi Teknik 2013 dengan segala prestasi baik akademik maupun non akademik bahkan juga olahraga) dan Mas Herdi Prima T (Teknik Mesin 2006 yang saat ini menjadi piping engineer di PT. Rekayasa Industri dan dulu sempat aktif sebagai staf PALAMEGA dan Kadept Kemahasiswaan KMTM). Selanjutnya mewakili angkatan 90-an, ada Pak Dr. Deendarlianto (Teknik Mesin 1991 yang saat ini menjadi anggota Dewan Riset Nasional serta baru saja mendapat predikat Dosen Berprestasi Nasional 2). Alumni yang keempat adalah wakil dari generasi 80-an. Pak Ir. Priyatno (Vice President PT. Aetra yang juga suka bergelut dalam dunia bisnis serta politik).

Di awal sesi career talkshow, moderator memantik dengan kata-kata dari pepatah ulung, “pelaut yang hebat tidak lahir dari laut yang tenang”. Menggambarkan bahwa menjalani kuliah di Teknik Mesin UGM adalah bukan hal yang biasa, namun keyakinan yang harus dipupuk adalah yakin bahwa sejak awal berada di Teknik Mesin UGM sejak itu pula kita dididik menjadi pelaut yang hebat, dengan daya juang yang tinggi dan pantang menyerah. Banyak sekali pelajaran yang didapat dari career talkshow pada kali ini. Nilai-nilai totalitas ketika sedang mendapat pekerjaan, memperluas jaringan dan menjaga hubungan baik dengan siapapun, keberanian untuk bersaing dan pecrcaya diri yang tinggi, serta nilai untuk menjadi seorang fighter. Fighting spirit yang tinggi harus dimiliki seorang Mahasiswa Teknik Mesin Gadjah Mada. Ada satu kalimat yang sangat baik untuk dijadikan pegangan yakni “nek wani ojo ragu-ragu, nek ragu ojo wani-wani”, (kalo berani jangan ragu-ragu, kalo ragu jangan berani-berani).

Di akhir sesi para pembicara pun memberikan pesan untuk Mahasiswa Teknik Mesin. Mulai dari manfaatkanlah kesempatan yang ada di depan kita, karena saat ini lingkungan kita sangat mendukung untuk meng-upgrade kapasitas diri. Selanjutnya adalah jalani hidup ini sesuai dengan passion-mu, karena ketika kita sudah nyaman dengan sesuatu, maka menjalaninya adalah sesuatu yang sangat menyenagkan, meskipun itu adalah pekerjaan yang sangat sulit. Pak Deen pun sedikit mengingatkan kita agar  dapat seimbang, karena di kampus ini ada tiga unsure seperti kisah di dalam sebuah novel. Di kampus ini kita perlu belajar, bermain dan cinta. Cinta kepada teman-teman seperjuangan kita, cinta terhadap organisasi kita dan cinta terhadap apa yang kita jalani saat ini. Terkahir Pak Priyatno dengan tegas menjelaskan bahwa kunci sukses dimanapun karir kita adalah, sejak awal kita sudah “define our purpose” dan kuatkanlah networking sebagai bekal masa depan. (Propulsi KMTM 2015)

Leave a Reply

Your email address will not be published.